berangkat dan membenturkan kepalanya ke pintu-pintu pabrik. Dengan
wajah-wajah pucat, tubuh kurus kering dan nada bicara yang menyedihkan, mereka
mengerumuni para pengusaha: "Tuan Chagot yang baik, Tuan Schneider yang
murah hati, berilah kami pekerjaan. Bukan kelaparan, tetapi nafsu akan kerjalah
yang menyiksa kami." Dan orang-orang malang ini, yang nyaris tak memiliki
kekuatan untuk berdiri tegak, menjual dua belas dan empat belas jam kerja
dengan dua kali lebih murah dibandingkan ketika mereka makan roti di meja. Dan
para filantropis industri mengeruk laba dengan mengunci[4] mereka ke dalam
kerja manufaktur dengan biaya rendah.
Kalau krisis industri datang menyusul masa-masa kerja berlebihan, sama
tak terelakkannya seperti malam mengikuti siang, hingga mengakibatkan lockout
dan kemiskinan tanpa akhir, itu juga akan menggiring pada terjadinya
kebangkrutan yang tak terhindarkan. Selama pengusaha punya kredit, dia
membebaskan kekangan atas ketergila-gilaan akan kerja. Dia meminjam dan
meminjam lagi untuk menyediakan bahan mentah bagi para buruhnya, dan terus
memproduksi tanpa mempertimbangkan bahwa pasar mulai jenuh dan bahwa jika barang-barangnya
tak terjual, catatan-catatan hutangnya tetap akan jatuh tempo. Karena bingung
kehabisan
____________
[4] 'Lockout' juga bisa berarti: diberhentikannya pekerja oleh majikan
sampai syarat-syarat tertentu disepekati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar