Sabtu, 28 September 2013

HAK UNTUK MALAS (Halaman 36)



Karena para produsen pada waktu itu tidak bekerja selain pada lima dari tujuh hari, apakah kita akan mempercayai cerita-cerita yang dikisahkan oleh ekonom-ekonom pembohong bahwa mereka hidup tak lain hanya dengan udara dan air minum? Tidak begitu, mereka punya waktu luang untuk merasakan kesenangan duniawi, untuk bercinta dan bersuka ria, berpesta dengan gembira untuk menghormati dewa kebersantaian yang baik hati. Inggris yang suram, yang tenggelam dalam agama Protestan, pada waktu itu disebut "Inggris yang Ceria". Rabelais, Quevedo, Cervantes dan para penulis kisah cinta lainnya yang tak dikenal membuat kita ngiler dengan gambaran-gambaran mereka tentang pesta-pesta monumental itu, [19] dimana para lelaki di masa

__________
Kebencian terhadap hari libur ini belum muncul hingga borjuasi industri dan komersial modern mewujud bentuk pastinya, yakni antara abad ke lima belas dan enam belas. Henry IV meminta kepada Paus agar hari-hari libur itu dikurangi. Dia menolak karena "salah satu bid'ah di masa kini yang berasal dari masa itu adalah mengenai pesta" (Surat-surat Cardinal d'Ossat). Tetapi pada tahun 1666, Uskup Agung Paris, Perefixus, membungkam tujuh belas orang di antara mereka di dalam keuskupannya. Agama Protestan, yang merupakan agama Kristen yang diadaptasikan dengan kebutuhan-kebutuhan industri dan perdagangan baru borjuasi, tidak begitu cemas akan kebersantaian masyarakat. Agama ini menurunkan para santo dan santa dari tahtanya dilangit agar bisa menghapus hari-hari pesta mereka di bumi.
Pembaharuan agama dan pemikiran bebas filosofis tak lain hanyalah dalih yang memperbolehkan borjuasi yang berwatak jesuitikal dan gemar merampok untuk merampas hari-hari pesta masyarakat.

[19] Pesta-pesta raksasa ini berlangsung selama berminggu-minggu. Don Rodrigo de Lara memenangkan pengantinnya dengan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar