Sabtu, 21 September 2013

HAK UNTUK MALAS (Halaman 31)



Dikirim untuk memainkan peran sebagai polisi guna menagih hutang yang berlarut-larut.[16]

Kesengsaraan individual dan sosial ini, betapa pun besar dan tak terhingganya, betapa pun abadi tampaknya, akan sirna seperti seperti hyena dan jackal saat didekati singa, ketika kelak proletariat berkata “pasti akan”. Tetapi untuk bisa sampai pewujudan kekuatannya, proletariat harus menginjak-injak prasangka-prasangka etika Kristen, etika ekonomi dan etika pemikiran bebas. Proletariat harus kembali ke naluri alaminya; mereka harus memproklamirkan hak-hak kemalasan, seribu kali lebih mulia dan lebih suci dari daripada hak-hak manusia lesu darah, yang dibuat oleh para pengacara metafisik dari revolusi borjuis. Proletariat haruslah membiasakan diri untuk tidak bekerja, kecuali hanya tiga jam sehari,

____________
[16] Hakim Clemenceau mengatakan di departemen keuangannya pada tanggal 6 April 1880: “Kami telah mendengar opini ini dipertahankan, bahwa tanpa tekanan pun Perancis akan tetap mengalami kerugian sebesar milyaran dolar pada perang tahun 1870, yakni dalam bentuk pinjaman-pinjaman yang secara periodik dikeluarkan untuk menyeimbangkan anggaran negeri-negeri manca; ini jugalah opini kami.” Kerugian modal Inggris untuk pinjaman bagi republik-republik Amerika Selatan ditaksir sebesar satu milyar dolar. Buruh-buruh Perancis bukan hanya menghasilkan milyaran dolar yang dibayarkan kepada Bismarck, melainkan juga terus membayar bunga atas ganti rugi perang kepada Ollivier, Girardin, Bazaine dan para penarik pendapatan lainnya yang bertanggung jawab atas terjadinya perang dan kekacauan. Namun demikian, mereka masih punya sekeping pelipur lara: milyaran dolar ini tidak akan membawa pada terjadinya sebuah perang pembalasan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar