Sabtu, 21 September 2013

HAK UNTUK MALAS (Halaman 30)



untuk menganeksasi Kongo, Merebut Tonquin, menggempur Tembok Cina dengan tembakan meriam, untuk membuat toko bagi barang-barang katun mereka. Di abad-abad sebelumnya, ini merupakan pertarungan habis-habisan antara Prancis dan Inggris mengenai siapa yang akan memiliki privilese eksklusif untuk melakukan penjualan ke Amerika dan Hindia. Ribuan orang yang muda beliadan penuh semangat telah memerahkan laut dengan darah mereka selama perang-perang kolonial di abad ke enam belas, tujuh belas dan delapan belas.

Terdapat surplus modal maupun barang. Para juru keuangan tidak tahu lagi kemana harus menempatkannya. kemudian mereka mendatangi bangsa-bangsa yang berbahagia, yang tumbuh ceria di bawah sinar mentari sambil merokok, lalu mereka menggelar jalan-jalan kereta api, mendirikan pabrik-pabrik dan mengimpor kutukan kerja. Dan pengeksporan modal Prancis ini pun berakhir dengan komplikasi-komplikasi diplomatik pada suatu pagi yang cerah. Di Mesir, misalnya, Prancis, Inggris dan Jerman bercakar-cakaran untuk memutuskan rentenir mana yang akan dibayar terlebih dahulu. Atau ia berakhir dengan perang, seperti yang terjadi di Meksiko, dimana serdadu-serdadu Prancis


Tidak ada komentar:

Posting Komentar