untuk menganeksasi Kongo, Merebut Tonquin, menggempur Tembok Cina dengan
tembakan meriam, untuk membuat toko bagi barang-barang katun mereka. Di
abad-abad sebelumnya, ini merupakan pertarungan habis-habisan antara Prancis
dan Inggris mengenai siapa yang akan memiliki privilese eksklusif untuk
melakukan penjualan ke Amerika dan Hindia. Ribuan orang yang muda beliadan
penuh semangat telah memerahkan laut dengan darah mereka selama perang-perang
kolonial di abad ke enam belas, tujuh belas dan delapan belas.
Terdapat surplus modal maupun barang. Para juru keuangan tidak tahu lagi
kemana harus menempatkannya. kemudian mereka mendatangi bangsa-bangsa yang
berbahagia, yang tumbuh ceria di bawah sinar mentari sambil merokok, lalu
mereka menggelar jalan-jalan kereta api, mendirikan pabrik-pabrik dan mengimpor
kutukan kerja. Dan pengeksporan modal Prancis ini pun berakhir dengan
komplikasi-komplikasi diplomatik pada suatu pagi yang cerah. Di Mesir,
misalnya, Prancis, Inggris dan Jerman bercakar-cakaran untuk memutuskan
rentenir mana yang akan dibayar terlebih dahulu. Atau ia berakhir dengan
perang, seperti yang terjadi di Meksiko, dimana serdadu-serdadu Prancis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar