Karena para produsen pada waktu itu tidak bekerja selain pada lima dari
tujuh hari, apakah kita akan mempercayai cerita-cerita yang dikisahkan oleh
ekonom-ekonom pembohong bahwa mereka hidup tak lain hanya dengan udara dan air
minum? Tidak begitu, mereka punya waktu luang untuk merasakan kesenangan
duniawi, untuk bercinta dan bersuka ria, berpesta dengan gembira untuk
menghormati dewa kebersantaian yang baik hati. Inggris yang suram, yang
tenggelam dalam agama Protestan, pada waktu itu disebut "Inggris yang
Ceria". Rabelais, Quevedo, Cervantes dan para penulis kisah cinta lainnya
yang tak dikenal membuat kita ngiler dengan gambaran-gambaran mereka tentang
pesta-pesta monumental itu, [19] dimana para lelaki di masa
__________
Kebencian terhadap hari libur ini belum muncul hingga borjuasi industri
dan komersial modern mewujud bentuk pastinya, yakni antara abad ke lima belas
dan enam belas. Henry IV meminta kepada Paus agar hari-hari libur itu
dikurangi. Dia menolak karena "salah satu bid'ah di masa kini yang berasal
dari masa itu adalah mengenai pesta" (Surat-surat Cardinal d'Ossat).
Tetapi pada tahun 1666, Uskup Agung Paris, Perefixus, membungkam tujuh belas
orang di antara mereka di dalam keuskupannya. Agama Protestan, yang merupakan
agama Kristen yang diadaptasikan dengan kebutuhan-kebutuhan industri dan
perdagangan baru borjuasi, tidak begitu cemas akan kebersantaian masyarakat.
Agama ini menurunkan para santo dan santa dari tahtanya dilangit agar bisa
menghapus hari-hari pesta mereka di bumi.
Pembaharuan agama dan pemikiran bebas filosofis tak lain hanyalah dalih
yang memperbolehkan borjuasi yang berwatak jesuitikal dan gemar merampok untuk
merampas hari-hari pesta masyarakat.
[19] Pesta-pesta raksasa ini berlangsung selama berminggu-minggu. Don
Rodrigo de Lara memenangkan pengantinnya dengan