Sabtu, 14 September 2013

HAK UNTUK MALAS (Halaman 25)



kerja terhadapmu dengan kekuatan hukum. Pemaksaan kerja berdasarkan hukum "mendatangkan terlalu banyak masalah, memerlukan terlalu banyak kekerasan, dan membuat terlalu banyak kegaduhan. Kelaparan, sebaliknya, bukan hanya suatu tekanan yang bersifat damai, sunyi dan tak putus-putus, tetapi, karena merupakan dorongan yang paling alami kepada kerja dan industri, ia juga memicu pengerahan upaya yang paling kuat." Bekerjalah, bekerjalah kaum proletar, untuk meningkatkan kemakmuran sosial dan kemiskinan individualmu. Bekerjalah, bekerjalah agar, karena menjadi lebih miskin, kalian bisa punya lebih banyak alasan untuk bekerja dan menjadi sengsara. Begitulah hukum produksi kapitalis yang tak bisa ditawar-tawar.

Karena, dengan mendengarkan secara seksama kata-kata yang menyesatkan dari para ekonom, kaum proletar telah menyerahkan dirinya, badan dan jiwanya kepada kebiasaan buruk kerja, maka mereka menghempaskan seluruh masyarakat ke dalam krisis industri berupa produksi berlebihan yang mengguncang organisme sosial. Kemudian karena ada keberlimpahan barang dan kurangnya pembeli, toko-toko pun tutup, dan kelaparan merundung kaum pekerja dengan deraan seribu cambuk. Kaum proletar, yang digilakan oleh dogma kerja, yang tidak memahami bahwa kerja berlebihan, yang telah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar