Kamis, 29 Agustus 2013

HAK UNTUK MALAS (Halaman 23)



tahun 1789, yang telah memproklamirkan hak-hak manusia yang angkuh, ada "pabrik-pabrik dimana hari kerja adalah enam belas jam, yang di dalamnya buruh hanya diberi satu setengah jam untuk waktu makan."[12]

Sungguh aborsi yang menyedihkan terhadap prinsip-prinsip revolusioner borjuasi! Betapa pemberian yang menyedihkan dari Dewa Kemajuannya! Para filantropis mengelu-elukan--sebagaimana dermawan kemanusiaan--orang-orang yang tidak melakukan apa-apa untuk menjadi kaya, memberi kerja kepada kaum miskin. Jauh lebih baik menebar sampar dan meracuni mata air daripada mendirikan pabrik kapitalis di tengah suatu populasi pedesaan. Perkenalkanlah kerja pabrik, lalu ucapkan selamat tinggal kepada kesenangan, kesehatan dan kebebasan; selamat tinggal kepada semua hal yang membuat hidup menjadin indah dan berharga[13].

___________
[12] L.R. Villerme. Tableau de L'etat Physique et Moral des Ouvriers dans les Fabriques de Coton, de Laine et de Soie (1840). Bukan karena Dollfus, Koechlin dan pengusaha-pengusaha Alsacian lainnya adalah kaum Republikan, patriot dan filantropis protestan hingga mereka memperlakukan buruh mereka dengan cara seperti ini, karena Blanqui, akademisi, Reybaud, prototipe Jerume Paturot, dan Jules Simon telah mengamati keramah-tamahan yang sama untuk kelas pekerja di kalangan pengusaha yang sangat Katholik dan Monarkis di Lille dan Lyons. Ada keutamaan-keutamaan kapitalis yang berselaras secara menyenangkan dengan semua keyakinan politik dan agama.
[13] Orang-orang Indian dari suku-suku yang suka berperang di Brasil membunuh warga mereka yang cacat dan yang lanjut usia. Mereka


Tidak ada komentar:

Posting Komentar