Jumat, 15 November 2013

HAK UNTUK MALAS (Halaman 44)



kerja". Kepada letusan-letusan kemarahan barbar yang destruktif terhadap segala kesenangan dan kemalasan kapitalis, para kapitalis tidak memiliki jawaban selain represi yang ganas, namun mereka tahu bahwa kalau mereka telah bisa merepresi ledakan revolusioner ini, mereka belum tenggelam dalam darah dari pembantaian besar-besaran ini, ide absurd tentang proletariat yang berharap untuk membebankan kerja kepada kelas-kelas yang santai dan menjaga nama baik, dan untuk menghindari kemalangan inilah kiranya mereka menjaga dirinya dengan dikelilingi para penjaga, polisi, hakim dan sipir penjara, yang didukung dalam ketidakproduktifan yang susah payah. Tak ada ruang lagi bagi ilusi mengenai fungsi tentara modern. Mereka dipertahankan secara permanen tidak lain hanya untuk membungkam "musuh di dalam". Jadi, benteng-benteng di Paris dan Lyons bukan dibangun untuk mempertahankan kota dari pihak asing, melainkan untuk melibas kalau-kalau ada pemberontakan. Dan kalau hendak disebutkan sebuah contoh yang tak terjawab, maka kita menyebutkan tentara Belgia, surga kapitalisme itu. Netralitasnya dijamin oleh kekuasaan-kekuasaan Eropa, namun tentaranya merupakan  salah satu yang terkuat bila dibandingkan dengan jumlah penduduknya. Medan-medan tempur yang gemilang bagi tentara Belgia yang gagah berani ini adalah dataran Borinage dan Charleroi. Pada darah para


Tidak ada komentar:

Posting Komentar