Jumat, 15 November 2013

HAK UNTUK MALAS (Halaman 45)



pekerja tambang dan buruh yang tak bersenjatalah para perwira Belgia menempa pedangnya dan meraih lencana kepangkatannya. Bangsa-bangsa Eropa di masa itu belum mempunyai tentara nasional, melainkan hanya tentara bayaran. Mereka melindungi kapitalis dari kemarahan rakyat yang akan mengutuk mereka ke dalam sepuluh jam kerja menambang atau memintal. Sekali lagi, di saat mengencangkan perut mereka sendiri, kelas pekerja telah mengembangkan secara abnormal perut kelas kapitalis yang terkutuk untuk mengkonsumsi secara berlebihan.

Untuk meringankan kerjanya yang menyakitkan ini, kelas kapitalis telah menarik -- dari kelas pekerja -- sekian banyak orang yang jauh lebih superior dibandingkan mereka yang masih mengabdikan diri kepada produksi yang berguna, dan mengutuk mereka untuk masuk ke dalam ketakproduktifan dan konsumsi berlebihan. Namun pasukan yang terdiri dari mulut-mulut tak berguna ini, meski memiliki kerakusan yang tak pernah kenyang, tidaklah cukup untuk mengkonsumsi semua barang yang diproduksi oleh para buruh yang digilakan oleh dogma kerja -- memproduksinya seperti orang kesetanan, tanpa berharap untuk mengkonsumsi barang-barang itu, bahkan tanpa berpikir apakah akan ada orang yang akan mengkonsumsinya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar