Minggu, 16 Juni 2013

HAK UNTUK MALAS (halaman 15)



penulis The Essay on Trade mengusulkan untuk memenjarakan kaum miskin dalam "rumah-rumah kerja" yang ideal, yang hendaknya menjadi "rumah-rumah teror, dimana mereka harus bekerja empat belas jam dalam sehari sedemikian rupa sehingga bila dikurangi dengan waktu istirahat makan, harus tetap berlaku dua belas jam kerja yang penuh dan lengkap."



Dua belas jam kerja dalam sehari, itulah yang diidealkan oleh para filantropis dan moralis abad ke delapan belas. Bagaimana kita mengatasi hal yang sudah sejauh ini! Pabrik-pabrik modern telah menjadi rumah-rumah ideal rehabilitasi dimana massa yang bekerja membanting-tulang dipenjarakan, dimana mereka dihukum untuk bekerja paksa selama dua belas atau empat belas jam, bukan hanya para lelaki, tetapi juga perempuan dan anak-anak[4]. Dan



__________


[4] Pada Kongres Amal (Congress of Charities) pertama yang diselenggarakan di Brussels pada tahun 1817, salah satu pengusaha terkaya di Marquette, dekat Lille, M. Scrive, di hadapan sorak pujian para anggota Kongres, menyatakan dengan kepuasan yang mulia tentang sebuah tugas yang telah selesai dilaksanakan: "Kami telah memperkenalkan metode-metode pengalihan tertentu untuk anak-anak. Kami mengajari mereka untuk bernyanyi selama bekerja, juga mengajari mereka untuk berhitung di saat bekerja." Cara ini bisa mengalihkan pikiran mereka dan membuat mereka menerima dengan berani "dua belas jam kerja itu, yang memang perlu untuk mendapatkan sarana kehidupan mereka." Dua belas jam kerja, dan kerja seperti itu, dipaksakan kepada anak-anak yang berumur kurang dari dua belas tahun! Kaum materialis akan selalu menyesal bahwa tidak ada neraka sebagai tempat untuk membalas pembunuhan filantropis Kristen terhadap masa kanak-kanak ini.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar