penulis The Essay on Trade mengusulkan untuk memenjarakan kaum miskin
dalam "rumah-rumah kerja" yang ideal, yang hendaknya menjadi
"rumah-rumah teror, dimana mereka harus bekerja empat belas jam dalam
sehari sedemikian rupa sehingga bila dikurangi dengan waktu istirahat makan,
harus tetap berlaku dua belas jam kerja yang penuh dan lengkap."
Dua belas jam kerja dalam sehari, itulah yang diidealkan oleh para
filantropis dan moralis abad ke delapan belas. Bagaimana kita mengatasi hal
yang sudah sejauh ini! Pabrik-pabrik modern telah menjadi rumah-rumah ideal
rehabilitasi dimana massa yang bekerja membanting-tulang dipenjarakan, dimana
mereka dihukum untuk bekerja paksa selama dua belas atau empat belas jam, bukan
hanya para lelaki, tetapi juga perempuan dan anak-anak[4]. Dan
__________
[4] Pada Kongres Amal (Congress of Charities) pertama yang diselenggarakan
di Brussels pada tahun 1817, salah satu pengusaha terkaya di Marquette, dekat
Lille, M. Scrive, di hadapan sorak pujian para anggota Kongres, menyatakan
dengan kepuasan yang mulia tentang sebuah tugas yang telah selesai
dilaksanakan: "Kami telah memperkenalkan metode-metode pengalihan tertentu
untuk anak-anak. Kami mengajari mereka untuk bernyanyi selama bekerja, juga
mengajari mereka untuk berhitung di saat bekerja." Cara ini bisa
mengalihkan pikiran mereka dan membuat mereka menerima dengan berani "dua
belas jam kerja itu, yang memang perlu untuk mendapatkan sarana kehidupan
mereka." Dua belas jam kerja, dan kerja seperti itu, dipaksakan kepada
anak-anak yang berumur kurang dari dua belas tahun! Kaum materialis akan selalu
menyesal bahwa tidak ada neraka sebagai tempat untuk membalas pembunuhan
filantropis Kristen terhadap masa kanak-kanak ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar