Kalau di Eropa kita yang beradab ini kita ingin menemukan jejak
kecantikan asli manusia, kita harus mencarinya di dalam bangsa-bangsa dimana
prasangka-prasangka ekonomi belum melepaskan orang dari kebencian terhadap
kerja. Spanyol, yang kini merosot, duh, mungkin masih menyombongkan diri karena
memiliki lebih sedikit pabrik daripada penjara dan barak yang kita punyai;
namun sang seniman kegirangan mengagumi kuda Andalusian yang gagah, coklat
seperti kuda-kuda pribuminya, lurus dan lentur seperti sebatang baja;
_________
punya hak untuk berprilaku kotor (praktek hubungan seks oleh pria
terhadap bocah laki-laki pada waktu itu merupakan tren puncak baik di antara
kaum Pagan maupun kaum Kristen). Orang-orang tertindas berlari mendatangi kaum
Barbar untuk mencari belas kasihan dan perlindungan." (De Gubernatione
Dei) Peradaban lama dan Kristianitas yang kini bangkit menggerogoti kaum Barbar
dunia kuno, sebagaimana Kristianitas lama dan peradaban kapitalis modern kini
menggerogoti kaum liar dunia baru.
M.F. LePlay, orang yang bakatnya dalam bidang pengamatan harus diakui,
meski kita menolak kesimpulan-kesimpulan sosiologisnya yang dicampuri dengan
Farisaisme filantropis dan Kristen, mengatakan dalam bukunya, Les Ouvriers
Europeans (1885): "Kecenderungan kaum Bachkir kepada kemalasan (kaum
Bachkir adalah para gembala semi-nomaden di lereng pegunungan Ural di Asiatik);
santainya kehidupan nomaden, kebiasaan meditasi, yang ini melahirkan
individu-individu dengan karunia terbaik--semua ini sering memberi mereka suatu
kekhasan dalam hal tata cara, suatu ketajaman intelijensi dan penilaian yang
jarang terlihat dengan kadar sosial yang sama di peradaban yang lebih maju...
Hal yang palingmenjijikan bagi mereka adalah kerja pertanian: mereka akan
melakukan apa pun, asalkan bukan menerima kerja sebagi seorang petani."
Pada kenyataannya, pertanian merupakan contoh pertama kerja rendahan dalam
sejarah umat manusia. Menurut tradisi injil, pelaku kriminal pertama, Cain,
adalah seorang petani.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar