Minggu, 16 Juni 2013

HAK UNTUK MALAS (halaman 9)



dan hati melompat mendengarkan si pengemis, yang berpakaian rapi dengan baju yang compang-camping, merundingkan perihal kesetaraan dengan Duke of Ossuna. Bagi orang Spanyol, yang di dalam dirinya naluri kebinatangan primitif belum dihentikan pertumbuhannya, kerja merupakan bentuk perbuddakan yang paling buruk[3]. Orang-orang Yunani di era kebesarannya memandang jijik terhadap kerja: hanya budak-budak mereka yang diperbolehkan bekerja: oranga hanya mengenal latihan/olahraga untuk tubuh dan pikiran. Maka di era inilah orang-orang seperti Aristoteles, Phidias, Aristophanes, bergerak dan bernafas di dalam masyarakat. Inilah masa ketika sejumlah kecil pahlawan di Marathon melibas kelompok-kelompok besar Asia, yang segera akan ditundukkan oleh Alexander. Para filsuf zaman kuno mengajarkan kemuakan terhadap kerja, bahwa ia merupakan kemerosotan manusia bebas. Para penyair menyanyikan kebersantaian, bahwa ia merupakan pemberian Dewa:



O malibae Deus nobis haec otia fecit.



Yesus, dalam khotbahnya di atas bukit, mengkhotbahkan kebersantaian: "Perhatikanlah bunga



__________

[3] Peribahasa Spanyol mengatakan: Descanzar es salud. (Bersantai itu sehat.)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar