ANARKO-SINDIKALISME
Pesan ini dengan segera dimengerti oleh para pekerja. Sebelum itu semua terjadi, untuk menuntut kenaikan gaji dan membentuk serikat saja mereka tidak berani, namun “kepulan asap dinamit” merubah itu semua. Pada saat itu aksi sabotase sedang menjamur; manajer-manajer yang terlalu keras kepala dipukuli, dan kediaman para bos dibom. Nyanyian-nyanyian rakyat yang merayakan tindakan-tindakan anarkis, bersenandung di pabrik-pabrik, sesuatu yang membuat para bos berpikir dua kali sebelum menyerang seorang pembuat masalah. Pekerja menemukan kembali keberanian mereka, dan melalui ini Anarko-Sindikalisme dikembangkan, sebuah gerakan massa yang bertujuan untuk menghapuskan pemerintahan dengan melakukan Pemogokan Massal di seantero negeri, serta pengaturan masyarakat yang dikendalikan oleh pekerja.
Tujuan utama dari serikat-serikat dagang (syndicats) di Perancis serupa halnya dengan di tempat lain, pada waktu itu berkutat pada perbaikan gaji dan kondisi kerja yang lebih baik. Secara umum aktivitas politik melulu menjadi tugas dari partai-partai politik. Namun di tahun 1890an unionisme (serikat-isme) militan semakin terlihat sebagai sumber prinsip dari aksi revolusioner.
Tokoh-tokoh besar dari perkembangan ini adalah Fernand Pelloutier dan Emile Pouget. Pada tahun 1895 Pelloutier diangkat sebagai Sekretaris Utama dari Perdagangan Pekerja Independen, ia mengambil kesempatan ini untuk mengatasi ketidakpedulian pekerja atas kepentingan dan kekuatan mereka sendiri dengan cara pendidikan politik yang sistematis. Ia memulainya dengan mengubah kantor menjadi universitas-universitas bagi pekerja: kemudian mengubahnya menjadi pusat mutual aid, dan akhirnya menjadi pusat propaganda Anarkisme. Di tahun 1906 organisasinya bergabung dengan serikat-serikat dagang untuk menjadi CGT (Confederation Generale du Travail) yang memotong hubungan dengan semua partai politik dan mengutamakan aksi langsung di lapangan ekonomi.
Batu pijakan dari Anarko-Sindikalisme adalah aksi langsung—pengerusakan mesin, boikot pembeli, intimidasi para penggagal pemogokan, juga tindak kekerasan kepada bos dan kekayaan mereka. Tindakan semacam ini pada waktu itu dipercayai apabila digabungkan dengan edukasi anarkis, akan membangun solidaritas antar pekerja dan di saat yang sama akan melebarkan jarak antara para pekerja dengan tuan-tuan mereka. Aksi langsung akan meningkatkan konflik kelas, dan selanjutnya mengarah pada pemogokan umum. Dengan para pekerja yang telah bersatu di sindikat-sindikat mereka, prototipe dari masyarakat anarkis, pemogokan umum akan menandakan kekalahan dari sistem kapitalis. Dari tahun 1902 sampai 1914 CGT mendominasi pekerja Perancis. Ide-ide mereka tersebar cepat, pengaruhnya yang luas terekspresikan dalam organisasi seperti IWW (International Workers of the World) Amerika dan CNT di Spanyol.[]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar