KONTRA REVOLUSI
Akan tetapi bulan madu antara kaum anarkis dan Bolshevik tidak berlangsung lama. Sebuah Soviet Pusat yang terkuat dibentuk pada waktu itu, namun hanya beranggotakan orang-orang Bolshevik. Sekarang kaum anarkis menginginkan sebuah, “tahap ketiga dan terakhir dari revolusi”, para pelaut Kronstadt mengingatkan pemerintah Bolshevik jika mereka dapat dengan mudah memutar balik meriam yang tadinya mereka pakai untuk menyerang pemerintahan sementara. Seperti yang mereka katakan, “Ketika otoritas dimulai, di situlah revolusi berakhir.”
Di seluruh Rusia, prinsip-prinsip Anarko-Sindikalis akan komite-komite pabrik dan kontrol pekerja banyak mendapatkan dukungan, khususnya di daerah pelabuhan, dermaga, pabrik roti, pertambangan, dan di antara pekerja-pekerja pos serta telegraf. Pada mulanya, Bolshevik mendukung ide ini, namun ketika mereka di tampuk kekuasaan, mereka menginginkan kendali negara yang sentral. Dengan menggemakan Bakunin, kaum anarkis menuduh kaum Bolshevik sebagai “para intelektual yang memikirkan diri sendiri” yang berada di kekuasaan dengan bantuan dari para petani dan pekerja. Perseteruan ini akhirnya memuncak ketika mencapai musim semi tahun 1918. Suatu malam di bulan April, Cheka—polisi rahasia Bolshevik—menyerang 26 markas-markas anarkis.
Di House of Anarchy, Pasukan anarkis melawan balik, dan menewaskan 12 orang polisi, namun 50 orang anarkis terluka atau terbunuh dan 500 orang dipenjarakan.[]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar