Selasa, 23 Agustus 2011

Anarki: Sebuah Panduan Grafis

FRANSISCO FERRER DAN SEKOLAH-SEKOLAH BEBAS


Di antara mereka yang menghadapi pengadilan militer adalah seorang guru, Fransisco Ferrer. Meskipun ia tidak berada di sekitar Barcelona selama pemberontakan, ia dituduh bersalah karena menjadi “kepala dari insureksi”.

Ferrer menemukan Anarkisme di klab dan bar-bar di Paris, saat ia menjadi orang buangan setelah terjadi pemberontakan republikan tahun 1885. Di sanalah ia bertemu dengan seorang anarkis Paul Robin, ketua dari sekolah Cempuis dan inspirasi bagi Liga untuk Pendidikan Libertarian. Ferrer, yang pada waktu itu masih berumur 24 tahun, bermimpi membuat sekolah yang sama di Spanyol. Ia diwarisi uang oleh seorang dermawan sebanyak satu juta Franc, Ferrer kemudian membuka sekolah modernnya di Barcelona pada tanggal 8 September 1901. Sampai saat itu, sekolah di Spanyol sepenuhnya dikendalikan oleh gereja. Dalam tiga kota hanya ada satu yang memiliki sebuah sekolah, dan setiap sekolah diatur oleh pastur-pastur, juga dengan guru-guru yang disumpah untuk menjunjung tinggi dogma katolik. Karena itu, Ferrer bermaksud membangun sekolahnya untuk menentang tradisi tersebut:

Aku ingin membuat sebuah sekolah emansipasi, yang bergelut untuk membuang pikiran yang memisah-misahkan masyarakat, konsep palsu dari properti, negara dan keluarga, agar kita dapat mempertahankan kebebasan dan kesejahteraan yang dihasratkan oleh semua orang. Aku hanya akan mengajarkan satu kebenaran simpel. Aku tidak akan menaruh dogma didalam kepala mereka. Aku takkan menyembunyikan sejengkal fakta pun. Aku bukan ingin mengajarkan apa yang harus dipikir tetapi bagaimana untuk berpikir.

Ferrer menolak sekolah-sekolah bentukan Negara maupun Gereja:

Penguasa selalu berusaha untuk menjadi pengontrol pendidikan dari masyarakat. Mereka menyadari kalau kekuatan mereka sepenuhnya berada di sekolah dan mereka bersiteguh untuk meneruskan monopoli mereka. Sekolah adalah sebuah instrumen dominasi dari kelas penguasa.

Sekolah Modern ini tidak menerapkan hukuman, ujian maupun nilai—yang menyiksa—seperti halnya sekolah konvensional. Menurutnya, pengetahuan praktis lebih berguna daripada teori, pelajaran biasanya dilangsungkan di pabrik-pabrik, musium atau pun di daerah pedesaan. Sekolah juga diperuntukan bagi orang tua, dan Ferrer berencana membangun sebuah Universitas Popular.

Pendidikan tinggi, yang selama ini hanya diperuntukan bagi segelintir orang yang diuntungkan karena posisinya, harus juga diperuntukan bagi masyarakat umum, sebagaimana setiap manusia memiliki hak untuk mengetahui; dan ilmu, yang dihasilkan oleh pengamat dan pekerja segala bangsa dan umur, seharusnya tidak dibatasi oleh kelas.

Sekolah Modern ini juga merupakan sebuah pusat bagi propaganda, tempat pelatihan bagi aktifitas revolusioner:

Kami tidak ragu lagi untuk mengatakan, bahwa kami menginginkan masyarakat untuk terus berkembang. Masyarakat secara konstan mampu menghancurkan dan memperbaharui sekeliling mereka serta diri mereka sendiri: di mana kemandirian intelektualnya merupakan kekuatan terbesarnya, di mana mereka takkan tunduk pada apapun; selalu ingin untuk membuat sesuatu menjadi lebih baik, berkeinginan keras untuk memenangkan ide-ide baru, gelisah untuk merengkuh banyak hal dari kehidupan ke dalam hidup yang mereka punya. Ini mesti menjadi tujuan dari sekolah untuk mengajarkan pada anak-anak bahwa akan selalu ada tirani selama orang masih bergantung ke orang yang lain.

Dalam waktu singkat, murid sekolah tersebut telah berjumlah 125 murid dan teladannya pun tersebar di banyak tempat. Di tahun 1905 terdapat 50 sekolah yang serupa di Spanyol. Di hari Jum’at yang cerah pada tahun itu, Ferrer memimpin 1700 anak-anak dalam demonstrasi menuntut pendidikan yang merdeka. Dalam rentang waktu seminggu, pemerintah beraksi dan secara paksa menutup semua sekolah tersebut. Masa-masa sebelumnya di tahun yang sama, kaum anarkis telah dua kali melempar bom kepada Raja Spanyol Alfonso. Salah satu dari mereka, Mateo Morral, bekerja di percetakan Sekolah Modern dan merupakan teman baik dari Ferrer. Karena itu Ferrer dipenjara selama setahun. Setelah dibebaskan, Ferrer berkunjung ke seluruh Eropa untuk menyebarkan pesan Sekolah Bebasnya.

Sekembalinya ke Spanyol, Ferrer ditangkap lagi setelah terjadi Seminggu Tragis dan dieksekusi oleh pasukan penembak di tahun 1909. Namun kematiannya tidak meredam kekuatan idenya. Sekolah Modern tersebar ke Inggris, Perancis, Belgia, Belanda, Italia, Jerman, Swiss, Polandia, Czechoslovakia, Yugoslavia, Argentina, Brazil, Mexico, China, Jepang, dan dalam skala terbesarnya, adalah di Amerika Serikat.[]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar