Rabu, 14 September 2011

Anarki: Sebuah Panduan Grafis

SEBUAH REZIM TIRANI


Dengan dikalahkannya gerakan anarkis terbesar di dunia, negara otoritarian—demokratik, komunis, fasis—meraih kemenangan di mana-mana dan panggung pun dibersihkan demi ekspresi kemenangan mereka yang total—perang. Dalam jangka bulanan kekalahan di Barcelona, dunia diliputi oleh kerusakan dan kematian.

Skala penderitaan, kesia-siaan, dan kekacauan dari Perang Dunia Kedua membuat suatu kesimpulan; kalau angka kehilangan tidak berarti apaapa. Seperti halnya Perang Dunia Pertama, yang mungkin lebih hebat skalanya, para politisi, birokrat, kaum industrialis, dan para jendral melaksanakan kekacauan dalam pemujaan mereka terhadap kematian. Seluruh masyarakat dimobilisasi demi perang. Seluruh populasi tercerabut dan tersebar-sebar. Satu kota, dengan sejarahnya, dimusnahkan dalam jangka waktu semalam. Banyak tentara bertempur di sebuah perang sia-sia di tengah salju dan gurun. Kekayaan terbesar dari dunia dipusatkan demi pengrusakan. Para ilmuwan memusatkan pikiran mereka untuk menciptakan senjata-senjata yang dapat memusnahkan masyarakat dengan waktu yang singkat. Setelah enam tahun, peperangan besar ini berpuncak pada sebuah final, bencana yang hanya berbeda beberapa detik terjadi di dua kota di Jepang, Hiroshima dan Nagasaki. Secara keseluruhan, setidaknya lima puluh lima juta orang mati karena perang, dan hampir setengah dari jumlah tersebut adalah masyarakat Rusia.

Ketika api dan asap mulai menghilang, horor mulai tersingkap di dalam sebuah daftar yang sekarang melambangkan kapasitas dari negara modern untuk melaksanakan pemusnahan massa: dari Oranienburg, Ravensbruck, Buchenwald, Treblinka, Dachau, Birkenau, dan Auschwitz. Sebuah organisasi negara-negara telah menciptakan sebuah tugas tunggal untuk memusnahkan manusia secara ekonomi dengan segala cara. Para birokrat dan pengusaha merencakan setiap hal secara detil tentang prosedur-prosedur pemusnahan: mereka mengorganisasikan transportasi dan daftar perjalanan pengiriman dari seluruh Eropa untuk menaruhnya di kamp-kamp konsentrasi dan mengatur pembantaian sembilan juta orang. Penyingkapan barbarisme modern ini hanya menghasilkan pesimisme yang mendalam. Sebagaimana yang ditulis oleh George Orwell:

Kalau kamu mau tahu sebuah gambaran dari masa depan, bayangkan sebuah injakan pada muka manusia—selamanya.[]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar