Kamis, 08 September 2011

Anarki: Sebuah Panduan Grafis

PENINDASAN


Pada tahun 1920, di 22 provinsi terjadi pemberontakan petani melawan Bolshevik dan terdapat sekitar 118 pusat perlawanan. Di provinsi Tambov, Serikat Pekerja Petani mengendalikan daerah mereka sendiri selama setahun sampai ketika terjadi intervensi militer yang masif di tahun 1921.

Kebijakan Bolshevik perihal Perang Komunisme dilaksanakan oleh Tentara Merah, yang menciptakan kondisi menjadi lebih buruk daripada sebelumnya ketika revolusi terjadi; ladang-ladang dirampas, dan di beberapa daerah terjadi penghukuman sampai eksekusi massa petani. Kebencian masyarakat akan sistem barunya, di desa-desa dan pabrik, terfokuskan pada satu orang: Leon Trotsky, pimpinan dari Tentara Merah.

Selama tahun-tahun ini, Trotsky sebagai pimpinan militer membangun sebuah ide marxis baru yang mengejutkan dan memposisikannya sebagai seorang yang disegani dari kalangan Bolshevik. Menurutnya, negara sosialis yang baru harus menjadi, “pemerintahan terkejam yang dapat dibayangkan.” Sosialisme sendiri menurut definisinya adalah “Organisasi pekerja di jalur yang baru, adaptasi mereka terhadap hal tersebut, dan pendidikan kembali bagi mereka, dilihat dari sebuah peningkatan yang konstan akan produktifitas.” Ia membenarkan jalan kembali menuju perbudakan dengan menyatakan bahwa: “di bawah kondisi-kondisi tertentu, perbudakan mewakili perkembangan,” karena, “ia akan membimbing menuju sebuah peningkatan dari produksi.” Pada waktu itu Tentara Merah adalah senjata untuk meyakinkan keinginan peningkatan tersebut. Para pekerja harus “dimiliterkan”. Non-pekerja—pembangkang dari tempat kerja—harus dikirim ke, “batalyon-batalyon yang berdisiplin, jika tidak, akan dipindahkan ke kamp-kamp konsentrasi.” Untuk alasan-alasan yang tidak akan mungkin dimengerti oleh Trotsky, idenya tidak disambut gembira oleh pekerja-pekerja industri Rusia.[]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar